Tanaman sayuran termasuk tanaman hortikultura. Hortikultura (Horticulture) berasal dari bahasa latin hortus yang artinya kebun dan colere yang artinya membudidayakan. Jadi hortikultura adalah membudidayakan tanaman di kebun. Praktik hortikultura merupakan tradisi yang telah berkembang sejak lama. Hortikultura merupakan perpaduan antara ilmu, teknologi, seni, dan ekonomi. Praktik hortikultura modern berkembang berdasarkan pengembangan ilmu yang menghasilkan teknologi untuk memproduksi dan menangani komoditas hortikultura.
Tanaman sayuran dibudidayakan secara intensif. Budidaya dilakukan terus menerus sepanjang tahun. Suatu kegiatan dimasukkan ke dalam budidaya tanaman apabila telah melakukan tiga hal pokok yaitu melakukan pengolahan tanah, pemeliharaan untuk mencapai produksi maksimum, dan tidak berpindah pindah.
Beragam tanaman sayuran dapat tumbuh di Indonesia. Lokasi penanamannya pun sangat luas yang terbagi sesuai ketinggian daerah yaitu dataran tinggi dan dataran rendah. Contoh tanaman sayuran daerah dataran tinggi adalah kentang, wortel, brokoli, dan lain sebagainya. Sedangkan contoh untuk sayuran daerah dataran rendah adalah bawang merah, timun, dan caisin.
Dengan perkembangan teknologi, beberapa sayuran yang dapat ditanam di daerah dataran tinggi dapat ditanam di daerah dataran rendah dan sebaliknya. Walaupun produksi yang dihasikannya kurang maksimal.
Tanaman sayuran dapat dimanfaatkan sebagian atau seluruhnya. Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan berasal dari daun, tangkai daun, umbi, batang, akar, bunga, dan buah ataupun biji.
Begitu banyak bagian sayuran yang bisa kita manfaatkan. Sehingga sudah sepantasnyalah jika kita bersyukur atas nikmat Tuhan Yang Maha Esa yaitu beranekaragam sayuran yang bisa dimanfaatkan/dimakan.
Setiap tanaman sayuran mempunyai karakteristik berbeda-beda. Hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai budidaya adalah mengetahui berbagai informasi tentang tanaman itu meliputi jenis tanaman, morfologi tanaman (batang, daun, dan bunga), cara perkembangbiakan, adaptasi lingkungan (cocok di dataran tinggi atau rendah), cara pemeliharaan, umur panen, dan manfaatnya.
Sarana produksi tanaman sayuran meliputi alat dan bahan yang digunakan untuk kegiatan budidaya. Alat digunakan untuk membantu atau memudahkan kegiatan budidaya. Alat yang digunakan berupa alat–alat pertanian untuk pengolahan tanah, pemeliharaan dan panen. Sedangkan bahan yang digunakan sebagai contoh misalnya adalah benih yang merupakan tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakan tanaman serta bibit yang merupakan tanaman kecil (belum dewasa) yang siap dipindah tanam.
Alat yang digunakan dalam kegiatan budidaya tanaman sayuran terdiri dari alat pengolahan tanah (cangkul, garpu, dan sekop), alat pemeliharaan tanaman (gembor, kored dan sprayer). Dalam hal ini biasanya setiap daerah mempunyai sebutan yang berbeda untuk alat-alat pertanian/bercocok tanam yang digunakan.
Teknik budidaya tanaman sayuran adalah proses mengasilkan bahan pangan berupa sayuran. Proses ini meliputi tahapan sebagai berikut: 1) pembibitan, 2) pengolahan tanah, 3) penanaman, 4) pemeliharaan (penyiraman, penyulaman, penyiangan, pembumbunan, pemasangan ajir dan pemupukan), 5) panen, dan 6) pasca panen.
Disadur dari: Buku Guru Prakarya terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013.
0 komentar:
Posting Komentar